Bocah SMP di Jaksel Alami Lengan Terikat Borgol Mainan, Damkar Berhasil Evakuasi

Admin/ Mei 6, 2025/ Berita

Seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, mengalami insiden tak terduga pada hari Selasa, 6 Mei 2025. Lengan bocah yang diketahui berinisial RA (13 tahun) terikat borgol mainan saat bermain dengan teman-temannya di lingkungan sekolah. Situasi ini mengharuskan pihak sekolah untuk meminta bantuan tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Cilandak untuk melepaskan terikat borgol dari lengan siswa tersebut.

Peristiwa terikat borgol ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB di area taman sekolah saat jam istirahat. Menurut keterangan dari guru pengawas, Bapak Herman Susanto (41 tahun), RA dan beberapa temannya sedang bercanda dengan borgol mainan yang dibawa oleh salah satu siswa. Namun, saat dipasangkan ke lengan RA, mekanisme penguncinya macet dan membuat lengan bocah tersebut terikat borgol dengan erat, sehingga tidak dapat dilepaskan secara manual oleh teman-temannya maupun guru.

“Kami mendapat laporan dari siswa lain bahwa RA lengannya terikat borgol dan mereka sudah mencoba berbagai cara untuk membukanya, namun tidak berhasil. Kami khawatir akan melukai lengannya jika dipaksa, sehingga kami memutuskan untuk segera menghubungi Damkar,” ujar Bapak Herman Susanto di lokasi kejadian. Pihak sekolah bertindak cepat demi memastikan keselamatan siswa.

Tak lama setelah menerima panggilan darurat, satu unit mobil pemadam kebakaran beserta tim penyelamat dari Sektor Cilandak tiba di lokasi sekolah. Di bawah komando Komandan Regu, Bapak Agus Salim (47 tahun), petugas Damkar dengan sigap melakukan tindakan penyelamatan. Menggunakan alat pemotong khusus berukuran kecil, petugas berhasil memotong borgol mainan yang terikat borgol di lengan RA dengan hati-hati dan tanpa menimbulkan luka. Proses evakuasi berlangsung sekitar 12 menit.

Setelah lengannya terbebas dari terikat borgol, RA terlihat lega dan berjanji untuk lebih berhati-hati dalam bermain serta tidak membawa atau menggunakan benda-benda yang tidak sesuai dengan lingkungan sekolah. Pihak sekolah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim Damkar atas respons cepat dan bantuan profesional yang diberikan. Kepala Sekolah SMP tersebut, Ibu Siti Rahayu, M.Pd. (52 tahun), mengimbau kepada seluruh siswa untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mematuhi peraturan sekolah demi mencegah kejadian serupa terulang kembali. Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh warga sekolah tentang pentingnya pengawasan dan pemahaman akan potensi risiko dari benda-benda mainan jika tidak digunakan dengan bijak.

Share this Post